This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

About Me

I love Allah , I love my family , I love my bestfriends, I love my lectures, I love myself :D. I am a PIA CAKE lover :D not day without PIA CAKE :D. I hate SUS CAKE -.- iyuuhh --" I am a PINK colour Lover :D. I want to be a succesly Medical Analyst Girl :D. Hope my blog recent can help you to find something you need :) -With love- Laela Nurul Rahma

Jumat, 19 April 2013

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Tips Menjaga Kesehatan JantungPenyakit Jantung adalah pembunuh no.2 di Indonesia, oleh karena itu perlulah untuk menjaga organ penting yang satu ini.So guys, beberapa tips yang bisa gue tulis di blog gue, ya walaupun gue juga copii dari sumber lain , tapi tenang guys, ini uda lewat proses eliminasi plus editan kok *ciyeeile, okee selamat membaca gubahanku tentang ini : Jantung merupakan organ yang sangat vital yang dimiliki oleh manusia. Ketika jantung sudah berhenti berdetak, bisa dipastikan nyawa kita sudah terpisah dari raga kita. Bagi sebagian besar manusia tentu menginginkan jantungnya selalu sehat, dengan melakukan berbagai usaha untuk menyehatkan jantung. Menjaga jantung agar tetap sehat merupakan kewajiban setiap individu. Lalu bagaimana menjaga jantung agar tetap sehat? Oleh karena itu, kali ini akan dibahas mengenai tips menjaga jantung agar tetap sehat.
Kesehatan jantung sangat erat kaitannya dengan pola hidup kita. Terlepas dari penyakit ini bisa disebabkan oleh faktor lain, namun gaya hidup adalah yang utama. Apa yang anda makan dan minum, itu sangat mempengaruhi kesehatan jantung anda. Ada juga beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi jantung kita.
Ingin jantung Anda tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit jantung? Di bawah ini ada 8 Tips Menjaga Kesehatan Jantung yang bisa Anda lakukan untuk menjaga agar jantung tetap sehat.

8 Tips Menjaga Kesehatan Jantung

1. Minumlah Teh Hijau Tanpa Gula, Tinggalkan Minuman Bersoda

Seduhlah sendiri teh hijau dan bawa ke manapun Anda pergi, baik itu ke kantor atau sekedar berkunjung ke taman. Tips Menjaga Kesehatan Jantung
Teh hijau mengandung antioksidan yang baik bagi kesehatan jantung dengan cara mencegah kerusakan pembuluh darah. Minum dua cangkir teh hijau tanpa gula sehari telah terbukti memiliki manfaat untuk melindungi kesehatan jantung. 


2. Lakukan Relaksasi
Melakukan relaksasi secara rutin setiap hari dapat menurunkan tekanan darah dan hormon stres yang bisa mendatangkan malapetaka pada jantung dan sistem kardiovaskular. Berhentilah sejenak dan ambil napas panjang beberapa kali, atau meregangkan badan dan biarkan tubuh Anda rileks. Melakukan sesi meditasi atau yoga juga akan memberi manfaat baik bagi jantung. Tips Menjaga Kesehatan Jantung
3. Makanlah Kacang-kacangan Sehat

Gantilah cemilan Anda dengan memakan kacang-kacangan yang alami dan menyehatkan. Kacang almond, walnut, dan kacang-kacangan lainnya telah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam aliran darah. Kacang-kacangan mengandung kalori yang tinggi, jadi jangan berlebihan dalam mengkonsumsinya. Cukup mengkonsumsi sedikit kacang dalam sehari dapat membantu melindungi jantung dengan lemak yang sehat. Tips Menjaga Kesehatan Jantung
4. Berjalan Kaki
Berjalan kaki membuat tubuh bergerak, melancarkan aliran darah, serta memasukkan udara segar ke dalam paru-paru. Berjalan cepat sejauh tiga km setiap hari dapat membantu mengendalikan berat badan, menguatkan jantung, dan meningkatkan kelancaran sirkulasi darah. Tips Menjaga Kesehatan Jantung






5. Berhenti Merokok

Kita semua tahu bahwa merokok menyebabkan kerusakan pada arteri dan paru-paru. Jika tidak bisa langsung berhenti, maka kurangi jumlahnya. Setiap jumlah yang berkurang dalam merokok bisa membantu jantung tetap sehat.


6. Tidur Malam Berkualitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur pada malam hari bisa menyebabkan kerusakan jantung. Kesibukan kerja bisa membuat jumlah jam tidur di malam hari berkurang. Kurang tidur menyebabkan Anda memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung. Tidurlah selama 8 jam penuh, beberapa orang mungkin perlu lebih dari 8 jam. Tidur adalah saat dimana tubuh memulihkan dirinya sendiri. Jika sulit tidur, cobalah lakukan latihan pernapasan sesaat sebelum mematikan lampu. Orang yang mendapatkan tidur cukup berat badannya lebih terkontrol dan memiliki kesehatan yang lebih baik.
7. Lakukan Latihan Kekuatan/Olahraga Beban

Menambahkan latihan kekuatan atau olahraga beban sebagai salah satu latihan pada olahraga rutin bisa memperkuat otot jantung serta membantu jantung untuk berdetak dan memompa darah lebih efisien. Meskipun latihan aerobik harus menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, sesi latihan beban bisa dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu.
8. Hentikan Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji mengandung banyak lemak jenuh, garam, gula, bahan pengawet, dan penguat rasa. Hampir semua makanan cepat saji tidak hanya merusak kesehatan jantung, melainkan juga bisa menimbulkan penyakit kronis dan obesitas.




Gubahan dari : http://obattradisionaljantungkoroner.net/tips-menjaga-kesehatan-jantung/
                        (diunduh : 20 April 2013 pukul : 03.30 WIB)

Kamis, 18 April 2013

Pemeriksaan untuk Diabetes Mellitus



Seperti diketahui bahwa masalah yang dihadapi oleh seorang diabetisi adalah timbulnya komplikasi spesifik seperti retinopati (bisa menyebabkan kebutaan), gagal ginjal, neuropati, aterosklerosis (bisa menyebabkan stroke), gangren, dan penyakit arteria koronaria (coronary artery disease).
Oleh sebab itu seorang diabetisi membutuhkan beberapa jenis pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui dan memantau perkembangan komplikasi spesifik diatas. Dengan demikian, perkembangan penyakit bisa dimonitor dan dapat mencegah komplikasi.
Jenis Pemeriksaan Medis Kedokteran yang biasa dilakukan
  • PEMERIKSAAN untuk PEMANTUAN PENGELOLAAN DIABETES

    Yang digunakan adalah kadar glukosa darah puasa, 2 jam PP, dan pemeriksaan glycated hemoglobin, khususnya HbA1C, serta pemeriksaan fruktosamin. Pemeriksaan fruktosamin saat ini jarang dilakukan karena pemeriksaan ini memerlukan prosedur yang memakan waktu lama. Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan ialah urinalisa rutin. Pemeriksaan ini bisa dilakukan sebagai self-assessment untuk memantau terkontrolnya glukosa melalui reduksi urin.
    1. Pemeriksaan HbA1C

      HbA1C adalah komponen Hb yang terbentuk dari reaksi non-enzimatik antara glukosa dengan N terminal valin rantai b Hb A dengan ikatan Almidin. Produk yang dihasilkan ini diubah melalui proses Amadori menjadi ketoamin yang stabil dan ireversibel.

      Metode pemeriksaan HbA1C

      • Metode Ion-exchange chromatography: harus dikontrol perubahan suhu reagen dan kolom, kekuatan ion, dan pH dari bufer. Interferens yang mengganggu adalah adanya HbS dan HbC yang bisa memberikan hasil negatif palsu.
      • Metode HPLC (high performance liquid chromatography): prinsip sama dengan ion exchange chromatography, bisa diotomatisasi, serta memiliki akurasi dan presisi yang baik sekali. Metode ini juga direkomendasikan menjadi metode referensi.
      • Metode Electroforesis: hasilnya berkorelasi baik dengan HPLC, tetapi presisinya kurang dibanding HPLC. Hb F memberikan hasil positif palsu, tetapi kekuatan ion, pH, suhu, HbS, dan HbC tidak banyak berpengaruh pada metode ini.
      • Metode Immunoassay (EIA): hanya mengukur HbA1C, tidak mengukur HbA1C yang labil maupun HbA1A dan HbA1B, mempunyai presisi yang baik.
      • Metode Affinity chromatography: non-glycated hemoglobin serta bentuk labil dari HbA1C tidak mengganggu penentuan glycated hemoglobin, tak dipengaruhi suhu. Presisi baik. HbF, HbS, ataupun HbC hanya sedikit mempengaruhi metode ini, tetapi metode ini mengukur keseluruhan glycated hemoglobin, sehingga hasil pengukuran dengan metode ini lebih tinggi dari metode HPLC.
      • Metode Analisis kimiawi dengan Kolorimetri: waktu inkubasi lama (2 jam), lebih spesifik karena tidak dipengaruhi non-glycosylated ataupun glycosylated labil. Kerugiannya waktu lama, sampel besar, dan satuan pengukuran yang kurang dikenal oleh klinisi, yaitu m mol/L.

      Interpertasi Hasil Pemeriksaan HbA1C

      HbA1C akan meningkat secara signifikan bila glukosa darah meningkat. Karena itu, HbA1C bisa digunakan untuk melihat kualitas kontrol glukosa darah pada penderita diabetes (glukosa darah tak terkontrol, terjadi peningkatan HbA1C-nya ) sejak 3 bulan lalu (umur eritrosit). HbA1C meningkat: pemberian Tx lebih intensif untuk menghindari komplikasi.Nilai yang dianjurkan PERKENI untuk HbA1C (terkontrol): 4%-5,9%. Jadi, HbA1C penting untuk melihat apakah penatalaksanaan sudah ada kuat atau belum. Sebaiknya, penentuan HbA1C ini dilakukan secara rutin tiap 3 bulan sekali.
    2. Pemeriksaan untuk Memantau Komplikasi Diabetes

      Komplikasi spesifik DM: Aterosklerosis, Nefropati, Neuropati, dan Retinopati. Pemeriksaan laboratorium bisa dilakukan untuk memprediksi beberapa dari komplikasi spesifik tersebut, misalnya untuk memprediksi Nefropati dan gangguan Aterosklerosis.
      • Memprediksi Nefropati

        Pemeriksaan mikroalbuminuria untuk memantau komplikasi nefropati: mikroalbuminuria serta heparan sulfat urine (pemeriksaan ini jarang dilakukan). Pemeriksaan lainnya yang rutin adalah pemeriksaan serum ureum dan kreatinin untuk melihat fungsi ginjal.
        Mikroalbuminuria: ekskresi albumin di urin sebesar 30-300 mg/24 jam atau sebesar 20-200 mg/menit. Mikroalbuminuria ini dapat berkembang menjadi makroalbuminuria. Sekali makroalbuminuria terjadi maka akan terjadi penurunan yang menetap dari fungsi ginjal. Kontrol DM yang ketat dapat memperbaiki mikroalbuminuria pada beberapa pasien, sehingga perjalanan menuju ke nefropati bisa diperlambat.
        Pengukuran mikroalbuminuria secara semikuantitatif dengan menggunakan strip atau tes latex agglutination inhibition, tetapi untuk memonitor pasien tes-tes ini kurang akurat sehingga jarang digunakan. Yang sering adalah cara kuantitatif: metode Radial Immunodiffusion (RID), Radio Immunoassay (RIA), Enzym-linked Immunosorbent assay (ELISA), dan Immunoturbidimetry. Metode kuantitatif memiliki presisi, sensitivitas, dan range yang mirip, serta semuanya menggunakan antibodi terhadap human albumin. Sampel yang digunakan untuk pengukuran ini adalah sampel urine 24 jam.

        Interpretasi Hasil Pemeriksaan Mikroalbuminuria

        Menurut Schrier et al (1996), ada 3 kategori albuminuria, yaitu albuminuria normal (<20 mg="" menit="" mikroalbuminuria="" 20="" 200="" overt="" albuminuria="">200 mg/menit). Pemeriksaan albuminuria sebaiknya dilakukan minimal 1 X per tahun pada semua penderita DM usia > 12 tahun.
      • Pemeriksaan untuk Komplikasi Aterosklerosis

        Pemeriksaan untuk memantau komplikasi aterosklerosis ini ialah profil lipid, yaitu kolesterol total, low density lipoprotein cholesterol (LDL-C), high density lipoprotein cholesterol (HDL-C), dan trigliserida serum, serta mikroalbuminuria. Pada pemeriksaan profil lipid ini, penderita diminta berpuasa sedikitnya 12 jam (karena jika tidak puasa, trigliserida > 2 jam dan mencapai puncaknya 6 jam setelah makan).
  • PEMERIKSAAN untuk KOMPLIKASI LAINnya

Pemeriksaan lainnya untuk melihat komplikasi darah dan analisa rutin. Pemeriksaan ini bisa untuk melihat adanya infeksi yang mungkin timbul pada penderita diabetes.
Untuk pemeriksaan laboratorium infeksi, sering dibutuhkan kultur (pembiakan), misalnya kultur darah, kultur urine, atau lainnya. Pemeriksaan lain yang juga seringkali dibutuhkan adalah pemeriksaan kadar insulin puasa dan 2 jam PP untuk melihat apakah ada kelainan insulin darah atau tidak.
Kadang-kadang juga dibutuhkan pemeriksaan lain untuk melihat gejala komplikasi dari diabetes, misalnya adanya gangguan keseimbangan elektrolit dan asidosis/alkalosis metabolik maka perlu dilakukan pemeriksaan elektrolit dan analisa gas darah.
Pada keadaan ketoasidosis juga dibutuhkan adanya pemeriksaan keton bodies, misalnya aceton/keton di urine, kadar asam laktat darah, kadar beta hidroksi butarat dalam darah, dan lain-lainnya. Selain itu, mungkin untuk penelitian masih dilakukan pemeriksaan biomolekuler, misalnya HLA (Human Lymphocyte Antigen) serta pemeriksaan genetik lain.


SUMBER : www.bioactives-morinda.com/tahitiannoni/nonikesehatan/11-pemeriksaan-diabetes-melitus

Minggu, 14 April 2013

Makanan sehat untuk diet ?

Dalam menjalankan program diet tentu kita ingin tetap fit. Memilihi makanan yang teapat benar-benar dapat membuat kamuu tetap fit dan membantu keberhasilan menurunkan berat badanmu. Makanan sehat yang dikonsumsi untuk program diet yang terpenting dapat menghilangkan lapar, mengisi perut, dan sehat untuk tubuh Anda. Apalagi jika makanan tersebut dapat menjaga selera makan anda tidak meledak-ledak. let's see :)

Berikut ini adalah 8 menu makanan sehat untuk diet yang bisa kamu miliki di meja makanmuu.
1. Orak-arik putih telur dengan sayuran hijau
Menu ini bisa menjadi makanan lezat yang rendah lemak untuk makan siang anda. Orak-arik telur dapat menyediakan tubuh Anda sebanyak 54 gram protein kualitas tinggi dalam makanan hanya mengandung 255 kalori.
2. Kismis, susu rendah lemak dan sereal
Untuk sarapan Anda di pagi hari buatlah campuran satu cangkir sereal, sebungkus kismis dan satu cangkir susu rendah lemak. Menu sederhana tersebut menyediakan tubuh Anda dengan 244 kalori dan memberi ketahanan tubuh dengan vitamin dan mineral. Kismis merupakan sumber gula alami yang ideal untuk orang-orang yang memiliki gigi manis serta meningkatkan asupan protein.
3. Kacang almond
Almond merupakan makanan sehat yang dapat dikonsumsi ketika sedang diet. Kacang almond dapat membantu tubuh dalam menjaga kadar gula darah stabil. Jika kadar gula naik akan membuat anda mudah lapar, dan juga dapat meningkatkan lemak pada perut Anda.
4. Apel
Apel merupakan salah satu buah yang memliki berbagai manfaat untuk tubuh, pendapat medis pun membetulkannya. Apel memiliki kandungan serat yang tinggi bersama dengan antioksidan. Dengan demikian, apel mencegah sindrom metabolik yang merupakan kondisi yang ditandai oleh kelebihan lemak perut.
5. Kacang hitam
Menurut penelitian, orang yang makan kacang hitam berat badannya akan berkurang. Kacang mengandung kombinasi ideal dari nutrisi yang menghancurkan serat lemak dan tidak larut. Mereka juga terdiri dari karbohidrat pembakar lemak yang dikenal sebagai pati tahan.
6. Bunga kol
Kembang kol kaya akan vitamin C yang membuatnya sebagai salah satu sayuran yang melawan Kanker. Setengah cangkir kembang kol memenuhi hampir 35% dari kebutuhan energi harian tubuh Anda. Kembang kol meyediakan serat yang tinggi dengan kandungan kalori yang rendah. Masaklah bunga kol sesuai selera Anda.
7. Kayu manis
Atau lebih dikenal dengan sebutan cinnamon merupakan sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Kayu manis mencegah lonjakan insulin yang menyebabkan tubuh untuk menyimpan lemak daripada membakarnya.
8. Kopi
Kehadiran kafein dalam kopi dapat meningkatkan tingkat metabolisme dengan lamban sekitar 15 persen. Anda dapat membakar 30 sampai 50 kalori per hari dengan bantuan kopi. Orang yang mengonsumsi 3 hingga 4 cangkir kopi tanpa kafein setiap hari, 30 persen lebih rentan terhadap diabetes tipe 2.

gimanaa sobaat  , tertarikk kah ? soo, cepet di praktekinn yaa , mogaa dietnya berhasill ^_^

Gubahannkuu bersumber dari: Magforwomen

Kamis, 11 April 2013

Salmonella, si Dalang Typus

Salmonella , si Dalang kecil Thypoid yang “mematikan”



A.               Klasifikasi Ilmiah

Salmonella

Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Gamma Proteobakteria
Ordo:
Famili:
Genus:

Salmonella


Spesies: a. Salmonella Parathyposa A
              b. Salmonella Parathyposa B
              c. Salmonella Thyposa

B. Ciri Morfologinya :
            * Batang , Gram Negativ
            *Berflagel peritrik
            *Tidak berkapsul
            *Tidak berspora
C.Sejarah Kuman Salmonella
·         Bud(1856)=> penyakit thypoid vefer dapat menular dari satu orang ke orang lain
·         Eberth=>menemukan kuman Salmonella thypi pada penderita penyakit kelenjar getah bening dan limpha.
·         Gaffky=>mengisolir kuman Salmonella.

D.Patogenitas :
            Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui makanan (foodborne diseases). Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella. S. typhi menyebabkan penyakit demam tifus (Typhoid fever), karena invasi bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh keracunan makanan/intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah dan kematian. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.

E.Sifat Biakan :
            *Aerobe dan Fakultatif Aerobe
            *Koloni putih jernih
            *Mucoid

F.Sifat Biokimia:
            #Salmonella typhosa membentuk asam tanpa gas dari : glukosa,maltosa,mannitol,galaktosa,sarbitol.
            #Tidak memfermentasikan : Laktosa,sukrosa,ramnosa,arabinosa an inositol.

G.Media :
*                 Media Selektiv : Media SS (Salmonella-Shigella)
*                 Media Penyubur:Media Selenite
 Media Gaal/Empedu

H.Sifat Antigen :
Secara Antigenik, antigen Salmonella dibagi menjadi :
ü  Antigen Somatik atau Antigen O
ü  Antigen flageller atau antigen H
ü  Antigen Vi
Penjelasannya :::
ÿ Antigen Somatik terdiri dari lipopolisakarida. Bila antiO antibodi ini bereaksi dengan antigenO maka akan terjadi aglutinasi. Guna antigen ini adalah untuk menentukan grup Salmonella.
ÿ Antigen Flageller , bersifat termolabil dan dapat dirusak oleh alkohol,pemanasan, dan asam.
ÿ Antigen Vi merupakan antigen envelop dan jika suspensi kuman direaksikan dengan antiO antibodi belum terjadi aglutinasi.

I.Macam sampel yang digunakan :
      Sampel Darah , diambil pada akhir minggu I atau awal minggu II , dengan media penyubur GAAL/EMPEDU
      Sampel Urine , diambil pada akhir minggu II atau awal minggu III , dengan media penyubur SELENITE.
      Sampel Faeces , diambil pada minggu ke IV , dengan media penyubur SELENITE.
      Sampel Makanan/Minuman , media penyubur BHI.
J. Terapi :
Ø  Isolasi penderita
Ø  Mengatur diet penderita
Ø  Obat pilihan : Kloramfenikol

K.Diagnosa Laboratorium :
|  Pemeriksaan serologi Widal(Gold Standar)
|  Pemeriksaan Kultur
    Pemeriksaan ELISA
        Pemeriksaan PCR (POLYMERASSE CHAIN REACTION)
Bayi yang terkena infekdi Salmonella :





Sumber : Soenarto.1989.Bakteriologi Klinik.Jakarta :Departemen Kesehatan RI

Rabu, 03 April 2013

Kurva Sigmoid Bakteri


Kurva Sigmoid



Pertumbuhan ialah penambahan  secara teratur semua komponen sel suatu jasad. Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar. Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri. Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan juga lingkungan. Apabila kondisi makanan dan lingkungan cocok untuk mikroorganisme tersebut, maka mikroorganisme akan tumbuh dengan waktu yang relatif singkat dan sempurna.
Pertumbuhan mikroorganisme yang bersel satu berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak (multiseluler). Pada mikroorganisme yang bersel satu (uniseluler) pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya sel tersebut. Setiap sel tunggal setelah mencapai ukuran tertentu akan membelah menjadi mikroorganisme yang lengkap, mempunyai bentuk dan
sifat fisiologis yang sama. Pertumbuhan jasad hidup, dapat ditinjau dari dua segi, yaitu pertumbuhan sei secara individu dan pertumbuhan kelompok sebagai satu populasi.
Pertumbuhan sel diartikan sebagai adanya penambahan volume serta bagian-bagian sel lainnya, yang diartikan pula sebagai penambahan kuantiatas isi dan kandungan didalam selnya. Pertumbuhan populasi merupakan akibat dari adanya pertumbuhan individu, misal dari satu sel menjadi dua, dari dua menjadi empat ,empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga berjumlah banyak.
Pada mikroorganisme, pertumbuhan individu (sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi. Sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu serta satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya, sulit untuk diamati dan dibedakan. Pada pertumbuhan populasi bakteri misalnya, merupakan penggambaran jumlah sel atau massa sel yang terjadi pada saat tertentu. Kadang-kadang didapatkan bahwa konsentrasi sel sesuai dengan jumlah sel perunit volume, sedang kerapatan sel adalah jumlah materi perunit volume.
Penambahan dan pertumbuhan jumlah sel mikroorganisme pada umumnya dapat digambarkan dalam bentuk kurva pertumbuhan

Dalam pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang mencukupi serta kondisi lingkungan yang mendukung demi proses pertumbuhan tersebut, termasuk juga bakteri. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
Kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi atau kemis. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi air, sumber karbon, nitrogen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh.
Pada organisme multiselular (banyak sel), yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per organisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme uniselular (bersel tunggal) pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang juga berarti pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi atau suatu biakan. Pada organisme yang membentuk soenositik (aselular), selama pertumbuhan ukuran sel menjadi besar, tetapi tidak terjadi pembelahan sel.
Pada mikroorganime, pertumbuhan individu (sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi. Sehingga batas antara pertumbuhan sel dan pertumbuhan populasi, serta sebagai satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi, kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya, sulit untuk diamati dan dibedakan.
Pertumbuhan dalam keadaan kesetimbangan bila terjadi secara teratur pada kondisi konstan, sehingga jumlah pertambahan komponen kimia juga konstan. Misalnya, pertambahan jumlah massa sel sebanyak dua kali dalam keadaan kesetimbangan akan mengakibatkan penambahan jumlah komponen sel seperti air, protein, ARN dan ADN sebanyak dua kali pula.
Dalam meninjau pertumbuhan mikrobia harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing sel (sel individu) , pertumbuhan kelompok sel diatas permukaan medium padat dan pertumbuhan sel dalam medium cair. Kelompok sel-sel hasil pembelahan suatu mikroba diatas medium padat disebut koloni. Dalam mikrobiologiyang  dimaksud dengan koloni ialah kelompok  pertumbuhan diatas medium padat  yang berasal dari perbanyakan satu sel mikroba. Sifat-sifat koloni yang perlu diperhatikan  antara lain:
a.       Ukuran
Ada koloni yang hanya serupa titik ada yang sedang dan ada pula yang melebar sampai menutup permukaan medium
b.      Warna
Kebanyakan koloni bakteri berwarna putih atau kekuningan akan tetapi ada yang kemerah-merahan , kecoklatan , hijau , ungu dan lain lain
c.       Kilau
Ada koloni yang permukaanya mengkilat dan ada permukaan yang suram.
d.      Kenaikan permukaan
Ada koloni dengan permukaan rata ada pula yang menjulang tebal diatas permukaan medium.
e.       Bentuk tepiannya
Ada yang tepinya rata , bergelombang, bergerigi dan sebagainya.
Pada kondisi pertumbuhan seimbang ada suatu pertambahan semua komponen selular secara teratur. Akibatnya, pertumbuhan dapat ditentukan tidak hanya dengan cara mengukur jumlah sel tetapi juga dengan mengukur jumlah berbagai komponen selular (RNA, DNA, protein) dan juga produk-produk metabolism tertentu. Pertumbuhan mikroorganisme dapat diketahui dengan berbagai metode.




PEMBAHASAN

           
Kurva tumbuh bakteri dibuat untuk menggambarkan karakteristik pertumbuhan bakteri dalam suatu medium. Kurva sigmoid adalah suatu kurva yang menunjukkan pertumbuhan bakteri dan berbentuk sigmoid. Pada skala laboratorium dengan kondisi lingkungan yang baik, pertumbuhan populasi bakteri dua kali lebih banyak dengan skala yang teratur.
Pertumbuhan ini merupakan deret ukur yang disebut dengan pertumbuhan eksponensial. Pada dasarnya pertumbuhan eksponensial hanya merupakan bagian dari siklus hidup bakteri dan tidak memawakili pola normal pertumbuhan bakteri yang terdapat di alam.

Bila sejumlah sel bakteri dikultur dalam suatu medium dan diamati dalam jangka waktu tertentu, maka akan diperoleh kurva berbentuk sigmoid.
 Kurva tersebut menunjukkan fase-fase pertumbuhan pada bakteri, yaitu:

  1. Fase Permulaan (fase lag/ fase initial) :
Pada fase ini bakteri baru menyesuaikan diridengan lingkungan baru. Bermacam-macamenzim dan zat perantara dibentuk, sehingga keadaannya memungkinkan untuk terjadinya pertumbuhan lebih lanjut. Sel-selnya belum membesar tetapi belum membelah diri
  1. Fase Pertumbuhan yang Dipercepat :
Ditandai tidak terjadi penambahan jumlah sel, tetapi aktivitas metabolisme sedang berlangsung untuk persiapan pembelahan sel. Selain itu kemungkinan terjadi sintesis enzim, protein, RNA dan penambahan volume atau massa
  1. Fase Pertumbuhan Logarima (eksponensial)
Pada fase ini kecepatan pembelahan paling tinggi. Jika bakteri dari fase logaritma ini dipindahkan ke medium baru yang sama susunannyadengan medium semula, maka kecepatan pertumbuhannya akan tetap, artinyatetap pada fase pertumbuhan logaritma. Dalam fase ini (metabolism paling pesat) keadaan ini berlangsung terus sampaisalah satu atau beberapa nutrien habisatau telah terjadipenimbunan hasil metabolism yang bersifat racun dan menyebabkan trhambatnya pertumbuhan. Bakteri menjdi banyak dan semua sel membelah, tapi ukuran kecil.

  1. Fase pertumbuhan yang mulai terhambat
Setelah memulai fase logaritma, kecepatan pembelahannya akan mulai berkurang dan jumlah bakteri yang mati bertambah banyak. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya nutrient dan mulai terjainya penimbunan racun-racun sebagai hasil kegiatan metabolism karena perubahan PH dan lain-lain. Dengan penambahan nutrient dan penetralan hasil yang bersifat racun itu, fase logaritma dapat diperpanjang, artinyafase pertumbuhan yang mulai terhambat dapat ditunda.
  1. Fase stasioner
Adanya penurunan kadar nutrient dan meningkatnya penimbunan zat-zat racun, menghambat terhadap kecepatan pembelahan. Selain itu jumlah bakteri yang mati semakinmenungkat. Pada fase ini jumlah bakteri dari pembelahan sama dengan jumlah bakteri yang mati, sehingga jumlah bakteri yang hidup akan menjadi konstan. Panjang pendeknya fase stasioner maksimum ini, sngat tergantug pada kepekaan bakteri dalam menghadapi factor-faktor langsung dalam mediumnya. Semakin peka bakteri itu, semakin peka pula fase stasioner maksimumnya.
  1. Fase kematian yang dipercepat dan fase kematian logaritma
Kedua fase ini biasanya dinyatakan sebagai suatu fase yang disebut fase menurun. Pada fas ini, kecepatan kematian meningkat erus menerus sedang kecepatan kematian menjadi nol. Setelah setelah sampai ke fase kematian logaritma kecepatan kematian mencapai maksimaldan jumlah selnya mmenurun menurut deret ukur. Tetapi penurunan jumlah ini hanya akan dapat mencapai jumlah minimum tertentu. Toritis sejumlah kecil selnya masih akan tetap bertahan untuk waktu yang sangat lama dalam medium itu






Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah penyediaaan nutrien yang sesuai untuk kultivasi bakteri, faktor fisika, dan faktor kimia. Meskipun medium yang digunakan amat beragam, namun sebagai makhluk hidup bakteri mempunyai kebutuhan dasar yang sama, yaitu meliputi air, karbon, dan mineral.
Perlu disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum.  Bakteri tidak hanya amat bervariasi dalam persyaratan nutrisi, tetapi juga menunjukkan respon yang berbeda terhadap kondisi fisik dalam lingkungannya.  Faktor-faktor fisik yaitu:
1. Suhu
Suhu selain mempengaruhi pertumbuhan, juga mempengaruhi perbanyakan, dan daya tahan. Suhu setiap jenis bakteri bervariasi. Berdasarkan suhu pertumbuhan dibedakan menjadi :
·         Mesofil, terdapat pada tanah, air, dan tubuh vertebrata, suhu pertumbuhan 10-470C. Suhu pertumbuhan optimum 30-400C.
·         Termofil, ditemukan pada habitat yang bersuhu tinggi, pembuatan kompos, susu, tanah, dan air laut. Mampu tumbuh pada suhu 45-500C, dibedakan menjadi psikrodura yang mampu hidup dibawah 00C dan termodura yang tahan hidup pada suhu diatas 500C.
2. Tekanan osmosis
Suatu tekanan osmose akan sangat mempengaruhi bakteri jika tekanan osmose lingkungan lebih besar (hipertonis) sel akan mengalami plasmolisis.  Sebaliknya tekanan osmose lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan sel membengkak dan juga dapat mengakibatkan rusaknya sel.  Olah karena itu dalam mempertahankan hidupnya, sel bakteri harus berada pada tingkat tekanan osmose yang sesuai, walaupun sel bakteri memiliki daya adaptasi, perbedaan tekanan osmose dengan lingkugannya tidak boleh terlalu besar.
3. Kadar air
Air merupakan komponen utama sel mikroba dan medium. Fungsi air adalah sebagai sumber oksigen untuk bahan organik sel pada respirasi. Selain itu air berfungsi sebagai pelarut dan alat pengangkut dalam metabolisme. Air merupakan bagian terbesar dari sel, sebanyak 80-90%, dan bagian lain sebanyak 10-20% terdiri dari protoplasma, dinding sel, lipida untuk cadangan makanan, polisakarida, polifosfat, dan senyawa lain.
4. Kadar oksigen
Mikroorganisme memiliki karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan oksigen. Mikroorganisme dalam hal ini digolongkan menjadi :
1)    Aerobik : hanya dapat tumbuh apabila ada oksigen bebas.
2)    Anaerob : hanya dapat tumbuh apabila tidak ada oksigen bebas.
3)    Anaerob fakultatif : dapat tumbuh baik dengan atau tanpa oksigen bebas.
4)    Mikroaerofilik : dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil.
Faktor kimia yaitu pH, setiap jenis bakteri mempunyai pH lingkungan yang optimal (Neutrofil 6.0-8.0), minimal (Asidofil 2.0-5.0), dan maksimal (Alkalofil, 8.4-9.5) dalam kegiatan fisiologisnya. Kegiatan fisiologis bakteri berguna dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan melakukan proses biokimia yang berkelanjutan. Dimana proses ini dikatalisi oleh enzim-enzim.
Kemudian adanya zat kimia, dapat berupa desinfektan dan antiseptik, seperti garam-garam logam, fenol, formaldehid, alkohol, yodium, zat-zat warna, detergen/sabun, dan antibiotik. Bakteri tumbuh pada pH mendekati netral ( pH 6,5 – 7,5 ). Pada pH dibawah 5,0 dan diatas 8,0 bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik , kecuali bakteri asam asetat ( misalnya : Acetobakter suboxydans ) yang mampu tumbuh pada pH rendah dan bakteri Vibrio sp yang dapat tumbuh pada pH tinggi (basa ).

















PENUTUP



Kurva sigmoid menyatakan laju pertumbuhan pada bakteri. Pada skala laboratorium dengan kondisi lingkungan yang baik, pertumbuhan populasi bakteri dua kali lebih banyak dengan skala yang teratur. Kurva sigmoid bakteri terdiri dari enam fase , dimulai dari fase permulaan (fase lag), fase pertumbuhan yang dipercepat, fase pertumbuhan logarima (eksponensial), fase pertumbuhan yang mulai terhambat, fase stasioner, fase kematian yang dipercepat dan fase kematian logaritma.
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor fisika, dan faktor kimia. Faktor fisika terdiri dari suhu, tekanan osmosis, kadar air dan kadar oksigen. Sedangkan faktor kimia meliputi pH, adanya zat kimia, dapat berupa desinfektan dan antiseptik, seperti garam-garam logam, fenol, formaldehid, alkohol, yodium, zat-zat warna, detergen/sabun, dan antibiotik.






















DAFTAR PUSTAKA


1.      Jawetz, Melnick and Adelberg.1996.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Kedokteran EGC

2.      Prof.Dr. Dwidjoseputro,.1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
3.      http://chemicalzone.blogspot.com/2008/06/fase-pertumbuhan-bakteri_18.html (penulis : Rizma Hardian Ashari Kurniawan , diunggah : 18 Juni 2008 , diunduh : 1 November 2012)