Pages

About Me

I love Allah , I love my family , I love my bestfriends, I love my lectures, I love myself :D. I am a PIA CAKE lover :D not day without PIA CAKE :D. I hate SUS CAKE -.- iyuuhh --" I am a PINK colour Lover :D. I want to be a succesly Medical Analyst Girl :D. Hope my blog recent can help you to find something you need :) -With love- Laela Nurul Rahma

Kamis, 03 Oktober 2013

LABORATORIUM PARASITOLOGI

BAB I
PENDAHULUAN
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003).
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007).
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Parasitologi adalah adalah suatu ilmu cabang biologi yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan ilmu, parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang tergolong hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta parasit, baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Cakupan parasitologi meliputi taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit adalah organisme yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes). Predator adalah organisme yang hidupnya juga bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya, kalau predator ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat membunuh dan memakan sebagian besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain ukurannya jauh lebih kecil dari hospesnya juga tidak menghendaki hospesnya mati, sebab kehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan bagi parasit yang bersangkutan.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang bersangkutan selengkapnya. Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di antaranya adalah mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit, kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.
Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan lebih lanjut tentang laboratorium parasitologi yang representatif dalam kesehatan secara jelas.


















BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian
Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Laboratorium parasitologi adalah salah satu sarana yang digunakan untuk penelitian dan pemeriksaan berbagai jenis parasit. Berbagai jenis parasit dari jenis amoeba,protozoa,jamur,dan lainnya bisa diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mokroskop. Sedangkan jenis cacing dan serangga bisa diamati secara makroskopis.
Laboratorium Parasitologi mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengidentifikasi berbagai organisme yang tergolong parasit, diantaranya protozoa darah, protozoa usus, protozoa jaringan, Nemathoda jaringan, Nemathoda usus, Cestoda, Trematoda, serta pemeriksaan tinja umtuk identifikasi parasit dan sediaan darah malaria.  Identifikasi dilakukan melalui pengamatan langsung pada preparat parasitologi dengan bantuan mikroskop dan pembuatan preparat. Laboratorium parasit dilengkapi dengan mikroskop binokuler, digital camera DCE-2, alat dan bahan pembuatan preparat.
Laboratorium Entomologi-Parasitologi merupakan laboratorium pengembangan keilmuan dan pelayanan yang terdiri dari 3 bidang, yaitu  Entomologi, Parasitologi dan Akarologi. Pengembangan keilmuan dan pelayanan dalam tiga bidang tersebut diupayakan dalam rangka ikut berperan dalam meningkatkan pelayanan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
B.    Fungsi dari laboratorium parasitologi :
1.  Melakukan identifikasi parasit yang terkandung dalam suatu sampel
2.  Melakukan penelitian yang berhubungan dengan parasit
3.  Menegakkan diagnosa dokter
4.  Melakukan pengamatan jenis-jenis parasit baik secara makroskopis maupun mikroskopis
C.    Fasilitas di Laboratorium Parasitologi :
1.   Ruangan laboratorium yang memadai
Ruangan laboratorium yang ideal yakni memiliki luas yang cukup,keadaan yang bersih dan rapi,serta di lengkapi dengan jendela dan ventilasi yang cukup sehingga udara dan sinar matahari bisa cukup memasuki ruangan sehingga tidak menimbulkan ruangn laboratorium yang pengap dan gelap.
Syarat ruangan laboratorium :
a.    Seluruh ruangan laboratorium harus mudah dibersihkan
b.    Penerangan di laboratorium harus cukup
c.    Permukaan meja kerja harus tidak tembus air, juga tahan asam, alkali, larutan organik dan panas yang sedang
d.    Tersedianya bak cuci tangan dengan air mengalir dalam setiap ruangan laboratorium
e.    Denah ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon, alat pemadam kebakaran, pintu keluar darurat) digantungkan di beberapa tempat yang mudah terlihat.
f.     Tempat sampah dilengkapi kantong plastik
g.    Tersedia ruang ganti, pakaian, ruang makan/minum dan kamar kecil
h.    Ventilasi laboratorium harus cukup
i.      Udara dalam laboratorium dibuat mengalir searah
j.      Tersedianya  aliran listrik dan generator dengan kapasitas memadai
2.   Peralatan (sarana dan prasarana) yang lengkap
Peralatan yang canggih dan modern sangat diperlukan untuk melengkapi laboratorium parasitologi. Mikroskop listrik binokuler misalnya salah satu sarana yang sangat mendukung dalam pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan di laboratorium parasitologi. Hendaknya kalibrasi alat juga dilakukan secara berkala.
Peralatan yang terdapat di laboratorium parasitologi :

a.      Meja praktikum
b.      Mikroskop
c.      Staining chamber
d.   Preparat laboratorium jadi/awetan
e.   Peralatan pengecatan, dsb

Penataan alat mikroskop :
a.    Letakkan mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin
b.    Bila menggunakan cahaya matahari, tempatkan di tempat yang cukup cahaya
c.    Biasakan memerika dengan menggunakan lensa objektif 10x dulu, bila sudah jelas diubah ke objektif 40x lalu 100x, jangan lupa gunakan emersi oil
d.    Bersihkan lensa dengan kertas lensa
e.    Jangan menyentuh objektif dengan jari, jangan merendam lensa dengna alkohol.
f.     Simpan mikroskop di tempat yang rendah kelembabannya
Cara memperlakukan alat di laboratorium parasitologi :
1.      Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
2.      Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
3.      Menjaga kebersihan alat
4.      Menyimpan alat sesuai petunjuk
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:
ü  Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti mikroskop perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
ü  Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
ü  Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia
3.   Tersedia berbagai contoh preparat yang sudah jadi
Berbagai contoh preparat dari beberapa jenis parasit seperti telur  cacing,larva cacing, protozoa,amoeba, dan lainnya bisa dijadikan kelengkapan laboratorium parasitologi. Preparat-preparat yang sudah jadi bisa dijadikan gambaran sebelum menemukan berbagai parasit yang bisa ditemukan dalam sampel.

4.   Tenaga ahli yang terampil dan berkompeten
Tenaga ahli sangat diperlukan dalam mengerkan berbagai pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan di laboratorium parasitologi. Tenaga ahli yang terampil dan berkompeten merupakan hal yang sangat penting karena bila dalam suatu laborarorium yang sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang canggih dan modern namun tidak memiliki tenaga ahli justru akan merugikan laboratorium tersebut.
5.   Sanitasi laboratorium yang terjaga
Kebersihan laboratorium harus menjadi hal tersendiri diperhatikan. Pembersihan tempat kerja dilakukan dengan desinfektan agar tidak menimbulkan bau yang tidak enak di dalam laboratorium. Disediakan tempat pembuangan limbah yang sesuai sangat diperlukan sehingga kebersihan ruangan laboratorium selalu terjaga.


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa laboratorium parasitologi  merupakan sarana yang digunakan untuk penelitian dan pemeriksaan berbagai jenis parasit . Berbagai jenis parasit dari jenis amoeba,protozoa,jamur,dan lainnya bisa diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mokroskop. Sedangkan jenis cacing dan serangga bisa diamati secara makroskopis. Laboratorium parasitologi representatif merupakan laboratorium parasitologi yang sudah memenuhi aturan-aturan yang  seharusnya ada dalam suatu laboratorium, dikatakan representatif karena bisa mewakili gambaran secara keseluruhan tentang pemeriksaan parasitologi.
 Laboratorium Parasitologi mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengidentifikasi berbagai organisme yang tergolong parasit, diantaranya protozoa darah, protozoa usus, protozoa jaringan, Nemathoda jaringan, Nemathoda usus, Cestoda, Trematoda, serta pemeriksaan tinja umtuk identifikasi parasit dan sediaan darah malaria.










0 komentar:

Posting Komentar