BAB
I
PENDAHULUAN
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian.
Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka.
Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen
dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003).
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat
untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali
(Anonim, 2007).
Laboratorium
kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal
dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang
upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan preventif dan curative,
bahkan promotif dan rehabilitative.
Laboratorium Klinik
adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi
klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Parasitologi adalah adalah suatu ilmu cabang biologi
yang mempelajari tentang semua organisme parasit. Tetapi dengan adanya kemajuan
ilmu, parasitologi kini terbatas mempelajari organisme parasit yang tergolong
hewan parasit, meliputi: protozoa, helminthes, arthropoda dan insekta parasit,
baik yang zoonosis ataupun anthroponosis. Cakupan parasitologi meliputi
taksonomi, morfologi, siklus hidup masing-masing parasit, serta patologi dan
epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Organisme parasit adalah organisme
yang hidupnya bersifat parasitis; yaitu hidup yang selalu merugikan organisme
yang ditempatinya (hospes). Predator adalah organisme yang hidupnya juga
bersifat merugikan organisme lain (yang dimangsa). Bedanya, kalau predator
ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari yang dimangsa, bersifat membunuh dan
memakan sebagian besar tubuh mangsanya. Sedangkan parasit, selain ukurannya
jauh lebih kecil dari hospesnya juga tidak menghendaki hospesnya mati, sebab
kehidupan hospes sangat essensial dibutuhkan bagi parasit yang bersangkutan.
Menyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan
parasit terhadap kesejahteraan manusia, maka perlu dilakukan usaha pencegahan
dan pengendalian penyakitnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat
diperlukan suatu pengetahuan tentang kehidupan organisme parasit yang
bersangkutan selengkapnya. Tujuan pengajaran parasitologi, dalam hal ini di
antaranya adalah mengajarkan tentang siklus hidup parasit serta aspek
epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. Dengan mempelajari siklus hidup
parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaimana kita dapat
terinfeksi oleh parasit, serta bagaimana kemungkinan akibat yang dapat
ditimbulkannya. Selanjutnya ditunjang oleh pengetahuan epidemiologi penyakit,
kita akan dapat menentukan cara pencegahan dan pengendaliannya.
Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan lebih lanjut
tentang laboratorium parasitologi yang representatif dalam kesehatan secara
jelas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Laboratorium klinik
adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi
klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Laboratorium parasitologi adalah salah satu sarana
yang digunakan untuk penelitian dan pemeriksaan berbagai jenis parasit.
Berbagai jenis parasit dari jenis amoeba,protozoa,jamur,dan lainnya bisa
diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mokroskop. Sedangkan
jenis cacing dan serangga bisa diamati secara makroskopis.
Laboratorium Parasitologi mengembangkan kompetensi
mahasiswa dalam mengidentifikasi berbagai organisme yang tergolong parasit,
diantaranya protozoa darah, protozoa usus, protozoa jaringan, Nemathoda
jaringan, Nemathoda usus, Cestoda, Trematoda, serta
pemeriksaan tinja umtuk identifikasi parasit dan sediaan darah malaria.
Identifikasi dilakukan melalui pengamatan langsung pada preparat parasitologi
dengan bantuan mikroskop dan pembuatan preparat. Laboratorium parasit
dilengkapi dengan mikroskop binokuler, digital camera DCE-2, alat dan
bahan pembuatan preparat.
Laboratorium Entomologi-Parasitologi merupakan
laboratorium pengembangan keilmuan dan pelayanan yang terdiri dari 3 bidang,
yaitu Entomologi, Parasitologi dan Akarologi. Pengembangan keilmuan dan
pelayanan dalam tiga bidang tersebut diupayakan dalam rangka ikut berperan
dalam meningkatkan pelayanan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada
masyarakat.
B.
Fungsi dari laboratorium parasitologi :
1. Melakukan
identifikasi parasit yang terkandung dalam suatu sampel
2. Melakukan penelitian
yang berhubungan dengan parasit
3. Menegakkan
diagnosa dokter
4. Melakukan
pengamatan jenis-jenis parasit baik secara makroskopis maupun mikroskopis
C. Fasilitas di
Laboratorium Parasitologi :
1.
Ruangan laboratorium yang memadai
Ruangan laboratorium yang ideal
yakni memiliki luas yang cukup,keadaan yang bersih dan rapi,serta di lengkapi
dengan jendela dan ventilasi yang cukup sehingga udara dan sinar matahari bisa
cukup memasuki ruangan sehingga tidak menimbulkan ruangn laboratorium yang
pengap dan gelap.
Syarat
ruangan laboratorium :
a. Seluruh
ruangan laboratorium harus mudah dibersihkan
b. Penerangan
di laboratorium harus cukup
c. Permukaan
meja kerja harus tidak tembus air, juga tahan asam, alkali, larutan organik dan
panas yang sedang
d. Tersedianya
bak cuci tangan dengan air mengalir dalam setiap ruangan laboratorium
e. Denah
ruang laboratorium yang lengkap (termasuk letak telepon, alat pemadam
kebakaran, pintu keluar darurat) digantungkan di beberapa tempat yang mudah
terlihat.
f. Tempat
sampah dilengkapi kantong plastik
g. Tersedia
ruang ganti, pakaian, ruang makan/minum dan kamar kecil
h. Ventilasi
laboratorium harus cukup
i. Udara
dalam laboratorium dibuat mengalir searah
j. Tersedianya aliran listrik dan generator dengan kapasitas
memadai
2. Peralatan
(sarana dan prasarana) yang lengkap
Peralatan
yang canggih dan modern sangat diperlukan untuk melengkapi laboratorium
parasitologi. Mikroskop listrik binokuler misalnya salah satu sarana yang
sangat mendukung dalam pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan di
laboratorium parasitologi. Hendaknya kalibrasi alat juga dilakukan secara
berkala.
Peralatan yang terdapat di laboratorium parasitologi :
a.
Meja praktikum
b.
Mikroskop
c.
Staining chamber
d. Preparat
laboratorium jadi/awetan
e. Peralatan
pengecatan, dsb
Penataan alat mikroskop :
a. Letakkan
mikroskop ditempat yang datar dan tidak licin
b. Bila
menggunakan cahaya matahari, tempatkan di tempat yang cukup cahaya
c. Biasakan
memerika dengan menggunakan lensa objektif 10x dulu, bila sudah jelas diubah ke
objektif 40x lalu 100x, jangan lupa gunakan emersi oil
d. Bersihkan
lensa dengan kertas lensa
e. Jangan
menyentuh objektif dengan jari, jangan merendam lensa dengna alkohol.
f. Simpan
mikroskop di tempat yang rendah kelembabannya
Cara
memperlakukan alat di laboratorium parasitologi :
1.
Membawa alat sesuai petunjuk
penggunaan
2.
Menggunakan alat sesuai
petunjuk penggunaan.
3.
Menjaga kebersihan alat
4.
Menyimpan alat sesuai
petunjuk
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di
laboratorium:
ü Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti mikroskop perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti mikroskop perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
ü Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
ü Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia
3. Tersedia
berbagai contoh preparat yang sudah jadi
Berbagai contoh preparat dari beberapa jenis parasit seperti telur
cacing,larva cacing, protozoa,amoeba, dan lainnya bisa dijadikan
kelengkapan laboratorium parasitologi. Preparat-preparat yang sudah jadi bisa
dijadikan gambaran sebelum menemukan berbagai parasit yang bisa ditemukan dalam
sampel.
4. Tenaga ahli
yang terampil dan berkompeten
Tenaga ahli sangat diperlukan dalam mengerkan berbagai pemeriksaan dan
penelitian yang dilakukan di laboratorium parasitologi. Tenaga ahli yang
terampil dan berkompeten merupakan hal yang sangat penting karena bila dalam
suatu laborarorium yang sudah dilengkapi sarana dan prasarana yang canggih dan
modern namun tidak memiliki tenaga ahli justru akan merugikan laboratorium
tersebut.
5. Sanitasi
laboratorium yang terjaga
Kebersihan laboratorium harus menjadi hal tersendiri diperhatikan.
Pembersihan tempat kerja dilakukan dengan desinfektan agar tidak menimbulkan
bau yang tidak enak di dalam laboratorium. Disediakan tempat pembuangan limbah
yang sesuai sangat diperlukan sehingga kebersihan ruangan laboratorium selalu
terjaga.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari makalah diatas, dapat
disimpulkan bahwa laboratorium parasitologi merupakan sarana yang digunakan untuk penelitian dan pemeriksaan
berbagai jenis parasit . Berbagai jenis parasit dari jenis amoeba,protozoa,jamur,dan
lainnya bisa diperiksa di laboratorium parasitologi dengan bantuan mokroskop.
Sedangkan jenis cacing dan serangga bisa diamati secara makroskopis.
Laboratorium parasitologi representatif merupakan laboratorium parasitologi
yang sudah memenuhi aturan-aturan yang
seharusnya ada dalam suatu laboratorium, dikatakan representatif karena
bisa mewakili gambaran secara keseluruhan tentang pemeriksaan parasitologi.
Laboratorium Parasitologi mengembangkan kompetensi
mahasiswa dalam mengidentifikasi berbagai organisme yang tergolong parasit,
diantaranya protozoa darah, protozoa usus, protozoa jaringan, Nemathoda
jaringan, Nemathoda usus, Cestoda, Trematoda, serta
pemeriksaan tinja umtuk identifikasi parasit dan sediaan darah malaria.
0 komentar:
Posting Komentar